Senja sudah mulai tiba. Matahari akan segera kembali ke peraduannya. Sekitar Pukul 16.00 WIB kami mengakhiri perjalanan kami di Pulau Thailana, perahu sewaan kami berangkat dari Pulau Thailana menyebrangi samudera Hindia dan berlayar menuju salah satu pulau kecil lainnya Pulau Asok di gugusan kePulauan Banyak, Aceh Singkil.
Air Laut tenang sore itu tidak sekencang saat kami berangkat dari Pulau Balai, pagi tadi. sebagian air lautnya bergradasi hijau dan terumbu karang terlihat dengan manis. Kata si abang yang punya perahu, kita gak langsung pulang ke Pulau Balai dulu tapi bakalan singgah barang sejam di Pulau Asok. ” Sunsetnya bagus kalau dari Pulau Asok, sekalian minum air kelapa”. Hampir dua puluh lima menit berlalu, kami sudah segera tiba di sebuah pulau yang ujung pulaunya kelihatan ke ujung lainnya. memang benar, matahari sangat indah di balik pohon – pohon kelapa yang tumbuh di Pulau ini.
Berwarna keemasan dan sedikit cerah ditambah angin sepoi-sepoi. Kami segera turun dari perahu, berlarian mengelilingi pulau. Indah sekali. Pulau ini termasuk Pulau yang menawan.
Kamu juga bisa baca pengalaman saya di post sebelumnya Pulau banyak yang menawan
Pulau asok, saat kami kunjungi hanya ditinggali oleh Sepasang suami istri yang menjaga kebun. Mereka akan mengumpulkan kelapa dan sekali seminggu mengangkutnya ke Pulau Balai – sebagai salah satu pulau dengan populasi terbanyak di kepulauan Banyak. Karena beliau berdua sudah kenal dekat dengan si abang perahu ( saya lupa nama si abang. hihihi), kami dikasih air kelapa gratisss……tisss…tiss. sihiy :D. dari beliau berdualah saya tahu bahwa Pulau ini dulunya sakral dan jarang dikunjungi. Hari sudah gelap, Si Bapak menawarkan kami untuk bermalam saja di sana, tapi karena kesepakatan & kami memang sudah kelaparan kami akhirnya memutuskan kembali ke Pulau Balai – mengarungi lautan yang gelap.
🙂 #unmemorabblejourney